Sejak krisis ekonomi melanda, banyak perusahaan mengalami penurunan daya saing di pasar internasional. Demikian juga di bidang pendidikan kesulitan ekonomi menjadikan semakin terbatasnya dana pendidikan dari pemerintah. Pendidikan bertujuan menghasilkan SDM yang kompeten dan professional namun dukungan dana yang minim tentu sangatlah sulit mencapai tujuan tersebut. Perubahan pasar dan kemajuan teknologi yang sangat cepat menempatkan profesionalisme sumber daya manusia sebagai aset utama perusahaan. Dalam kondisi ini pengembangan sumber daya manusia yang berkesinambungan dan selaras dengan perubahan tersebut menjadi kunci utama untuk meningkatkan profesionalisme dan meningkatkan daya saing. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang sangat penting dalam upaya meningkatkan daya saing dan kunci dalam memenangkan persaingan usaha yang semakin ketat seiring dengan liberalisasi ekonomi. Kenyataan ini menuntut suatu program pembinaan SDM yang komprehensif dan holistik (Beny
Sutrisno, 2001).
Dengan membangun kemitraan yang berwawasan inovasi bisnis antara dunia industri dan lembaga pendidikan maka akan menjadi kekuatan yang besar untuk memenangkan persaingan dipasar global. Dengan menjadikan lembaga pendidikan sebagai mitra bisnis maka hasil dari produk pendidikan dapat dinikmati oleh kalangan dunia usaha dan industri untuk meningkatkan profit usaha. Sebagai mitra bisnis maka antara lembaga pendidikan dan dunia industri harus menghasilkan produk yang berorientasi pada nilai jual (bisnis) di pasar global. Dengan dukungan industri maka lembaga pendidikan tidak lagi menghasilkan pengangguran terdidik seperti yang selama ini banyak disinyalir. Dengan dukungan industri lembaga pendidikan akan menghasilkan produk-produk berkomoditas bisnis yang mampu mendorong tumbuhnya entrepreneurship serta inovasi bisnis bagi industri dalam menembus pasar global.
0 komentar:
Posting Komentar